Ini Saatnya membedah berbagai hal seputar Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Inilah berbagai informasi, trivia, serba-serbi plus tips dan trik yang perlu kamu tahu sebagai bekal menghadapi SBMPTN 2017!
Info dasar dan sejarah
1. SBMPTN merupakan salah satu tes untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Selain itu, ada SNMPTN (seleksi jalur undangan yang dinilai dari
prestasi di sekolah) dan Ujian Mandiri (ujian yang diselenggarakan di
tiap universitas).
2. Dulu,
SBMPTN dikenal dengan nama Sipenmaru (Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru), UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SPMB (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru), serta SNMPTN Tulis. Nah, supaya nggak rancu
dengan SNMPTN jalaur undangan, maka nama tes ini diubah menjadi SBMPTN.
Mungkin di masa depan, sebutan SBMPTN bakalan berubah lagi, ya.
3. Sebelum
ada 3 jalur penerimaan (SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri), seleksi
semacam SBMPTN bisa dibilang sebagai jalur utama (dan satu-satunya)
untuk masuk PTN.
Ada sih jalur
lain, yaitu PMDK. Ini semacam penerimaan langsung, namun sangat
terbatas. Biasanya, hanya untuk anak-anak berprestasi "level dewa",
alias pinter abis, dan dari sekolah top.
Makanya, dulu tes seperti SBMPTN merupakan momen “do or die”, karena merupakan the one and only test yang menentukan apakah kamu bisa masuk PTN (S1) atau tidak.
Syarat, jadwal, dan pelaksanaan
4. Kuota
penerimaan lewat jalur SBMPTN minimal adalah 30 persen. Misalnya, di
Universitas Negeri X ada jatah 1000 kursi untuk mahasiswa baru.
Setidaknya 300 kursi (atau bisa lebih) diberikan untuk jalur SBMPTN.
Apakah ada kemungkinan perubahan proporsi kuota di SBMPTN 2017?
Berdasarkan obrolan Youthmanual dengan Pak Trisna Wibowo,
Sekertaris Direktorat Jendral Pembelajaran Kemeneterian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, kemungkinan untuk perubahan proporsi
bisa jadi ada. Semua tergantung evaluasi hasil SBMPTN juga SNMPTN 2016.
Tunggu update terbarunya dari Youthmanual, ya!
5. Yang bisa ikutan SBMPTN 2017 adalah lulusan SMA, SMK dan sederajat, tahun 2017, 2016 dan 2015.
6. Baik
lulusan 2016 dan 2015 yang belum kuliah, yang sudah kuliah, atau yang
sudah diterima SBMPTN di tahun sebelumnya, BOLEH ikutan SBMPTN 2017.
Jadi kalau
ada mahasiswa jurusan Hukum Universitas Gadjah Mada angkatan 2016, boleh
ikutan lagi SBMPTN 2017, misalnya mengambil Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia atau Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Wih, jadi saingan SBMPTN banyak dan berat dong, kak? Yup! *Nangis di pojokan.
7. Angkatan 2017 yang sudah lolos SNMPTN atau sudah diterima di Perguruan Tinggi Swasta (PT) juga tetap boleh ikutan SBMPTN.
Yah, kali aja
ada yang emang pengen kumpulin rekor diterima SNMPTN, SBMPTN, PTS, plus
Ujian Mandiri sekalian. Biar bangga! *Trus dimusuhin seangkatan karena
ambil jatah teman. hihihi….
8. Tiap tahunnya, jadwal pendaftaran SBMPTN berlangsung setelah SNMPTN. Tes dan pengumumannya juga setelah SNMPTN.
Tahun lalu,
pendaftaran SBMPTN berlangsung akhir April hingga 20 Mei, sementara
ujian berlangsung akhir 31 Mei dan pengumumannya 28 Juni.
Jadwal resmi SBMPTN 2017 belum keluar, tapi biasanya nggak jauh dari tanggal-tanggal tersebut. Again, kalau sudah ada jadwal resmi, akan Youthmanual update juga.
9. Tes tertulis SBMPTN hanya berlangsung serentak di satu hari,
bersamaan antara kelompok soal Sosial Humaniora (IPS), Sains Teknologi
(IPA) dan yang ikutan kedua tesnya alias Ilmu Pengetahuan Campuran.
Hanya beda waktu tes aja, antara IPA, IPS dan IPC.
IPA biasanya Pagi hingga tengah hari, IPS agak siang hingga lewat dari tengah hari, sedangkan IPC ikutan keduanya.
10. Materi
tesnya adalah Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (sama untuk IPA, IPS,
dan IPC), tes Sains Teknologi (untuk IPA) yang mencakup Matematika,
Biologi, Fisika, dan Kimia serta Tes Sosial Humaniora (untuk IPS) yang
mencakup Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
11. Lokasi
tempat tes berlagsung biasanya sudah ditentukan oleh panitia SBMPTN yang
tersebar di sekolah/universitas/gedung di kota masing-masing. Biasanya,
peserta dari berbagai sekolah akan diacak penempatannya dan digabung
dengan sekolah lain.
12. Ujian tertulis terbagi 2 jenis, yaitu PBT (Paper Based Testing) dan CBT (Computer Based Testing).
Pada prinsipnya kedua tes ini sama saja, hanya mediumnya
berbeda.Nantinya, jika sarana sudah lengkap, diharapkan semua tes bisa
memakan sistem komputer (CBT) yang lebih efisien dan praktis.
13. Nah,
untuk jurusan kuliah bidang khusus seperti Seni dan Olahraga ada Ujian
Keterampilan (UK), yang waktu dan tempatnya telah dijadwalkan tersendiri
oleh panitia SBMPTN.
14. Pilihan jurusan S1 yang memakai Ujian Keterampilan antara lain:
- Seni Rupa (DKV, Desain Produk, Animasi, Fotografi, dll)
- Seni drama, tari dan musik.
- Ilmu Keolahragaan
- Pendidikan Guru Olahraga
- Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
15. Apa aja
yang dites saat uji keterampilan? Berbagai macam keterampilan,
tergantung jurusan yang diambil. Untuk bidang seni ada tes menggambar,
tes wawasan seni, tes improvisasi dan imitasi gerak, tes praktik
instrumen musik, dan sebagainya. Sedangkan di bidang olahraga ada tes
keterampilan motorik (lari, kelincahan, sit-up, dll) serta tes kesehatan.
16.
Pengumuman SBMPTN dilakukan secara serentak di situs resmi SBMPTN (serta
situs lain yang terkait, biasanya situs kampus). Di jam tersebut,
biasanya semua jadi khusyu' di depan layar komputer dan berdoa.
Kalau dulu
sebelum teknologi dan internet secanggih sekarang, pengumuman nama-nama
peserta yang lolos seleksi PTN ditulis di koran.
17. Peserta
SBMPTN dikenakan biaya pendaftaran tes. Tahun lalu biayanya Rp200,000.
Namun, peserta beasiswa Bidikmisi bisa mengikuti SBMPTN dengan gratis, KECUALI peserta bidikmisi yang sebenarnya sudah diterima di SNMPTN (tapi tetap ikutan SBMPTN).
Passing Grade dan peluang diterima
18. Tiap tahun jumlah jumlah kursi yang dibuka untuk mahasiswa baru di SBMPTN bisa berubah-ubah. Itu semua tergantung pada:
A. Berapa
banyak mahasiswa yang bisa ditampung suatu jurusan di suatu universitas.
Angka ini bia berubah setiap tahunnya. Misalnya Jurusan Teknik
Informatika di Universitas Z tahun 2016 membuka kuota 100. Namun karena
penambahan/pengurangan pengajar dan fasilitas kelas, di tahun depannya
mereka bisa menampung 150, atau malah 50 (jika yang terjadi adalah
pengurangan).
B. Dibuka jurusan baru di suatu universitas. Otomatis ada tambahan kuota penerimaan.
C. Jumlah
peminat. Misalnya, jumlah peminat jurusan tertentu yang memenuhi syarat
ternyata kurang dari kuota. FYI, ada 2,913 sisa kursi PTN yang nggak
terpakai karena sepi peminat.
19. Menurut Rochmat Wahab,
ketua pelaksanaan SBMPTN, peserta yang lolos SBMPTN 2016 berjumlah
126,804 orang, sementara di SBMPTN 2015 115,788 orang dan SBMPTN 2014
91,294 orang. Semoga di 2017 makin banyak yang lolos, termasuk kamu.
*AMIIIIN*
20. Peluang siswa yang lolos SBMPTN tahun 2016 lalu hampir mencapai 1:6 atau sekitar 17,5 persen.
21. Rincian
peserta SBMPTN 2016 yang lolos adalah dari kelompok tes sains teknologi
(saintek) sebanyak 49,719 peserta. kelompok tes sosial humaniora
(soshum) sebanyak 45,878 peserta, dan kelompok campuran sebanyak 26,056
peserta
22. Jadi gimana cara seleksinya? Menurut Pak Trisna Wibobo seleksi dilakukan dengan mengurutkan nilai total peserta SBMPTN yang mendaftar di suatu jurusan. Dimiulai dari skor yang tertinggi hingga terendah. Trus, diambil deh, sejumlah peserta dengan total nilai tertinggi, sesuai kuota yang tersedia.
Misalnya,
kuota SBMPTN jurusan Akuntansi di Universitas Y berjumlah 34 orang. Maka
yang diambil adalah 34 orang dengan nilai paling tinggi yang mendaftar
di jurusan Akuntansi Universitas Y tersebut.
23. Sebaliknya, ssal sekolah, asal jurusan, maupun lokasi tes tidak mempengaruhi hasil SBMPTN.
24. Bagaimana dengan info skor “passing grade”
yang sering beredar yang jadi patokan nilai untuk bisa masuk suatu
jurusan? Dari penelusuran Youthmanual, sejauh ini, nggak pernah ada
informasi resmi—baik dari pihak kampus maupun panitia—mengenai standar
nilai untuk diterima di jurusan dan universitas tertentu.
Kemungkinan, skor passing grade
tersebut adalah prediksi yang dibuat berdasarkan survei kepada calon
mahasiswa yang lolos SBMPTN atau perkiraan nilai minimal untuk bisa
diterima di suatu jurusan.
25. Inilah 10
besar Universitas yang menerima mahasiswa dengan rata-rata nilai
peserta SBMPTN paling tinggi. Artinya, kalau mau masuk ke sini, nilai
kamu harus oke, sob!
Bidang Saintek
1. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Rata-rata nilai 700.10
2. Universitas Indonesia, Jakarta. Rata-rata nilai 667.44
3. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rata-rata nilai 648.46
4. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Rata-rata nilai 647.54
5. Universitas Diponegoro, Semarang. Rata-rata nilai 620.33
6. Universitas Padjadjaran, Bandung. Rata-rata nilai 618.24
7. Universitas Airlangga, Surabaya. Rata-rata nilai 616.67
8. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rata-rata nilai 613.68
9. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Rata-rata nilai 611.00
10. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Yogyakarta. Rata-rata nilai 606.68
2. Universitas Indonesia, Jakarta. Rata-rata nilai 667.44
3. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rata-rata nilai 648.46
4. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Rata-rata nilai 647.54
5. Universitas Diponegoro, Semarang. Rata-rata nilai 620.33
6. Universitas Padjadjaran, Bandung. Rata-rata nilai 618.24
7. Universitas Airlangga, Surabaya. Rata-rata nilai 616.67
8. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rata-rata nilai 613.68
9. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Rata-rata nilai 611.00
10. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Yogyakarta. Rata-rata nilai 606.68
Bidang Soshum
1.Universitas Indonesia, Jakarta. Rata-rata nilai 669.52.
2.Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rata-rata nilai 652.92.
3.Institut Teknologi Bandung, Bandung. Rata-rata nilai 651.97.
4. Universitas Padjadjaran, Bandung. Rata-rata nilai 621.78.
5. Universitas Diponegoro, Semarang. Rata-rata nilai 617.99.
6. Universitas Airlangga, Surabaya. Rata-rata nilai 616.66.
7. Universitas Brawijaya, Malang. Rata-rata nilai 606.14.
8. UPN Yogyakarta, Yogyakarta. Rata-rata nilai 598.51.
9. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Jakarta. Rata-rata nilai 597.33.
10. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Rata-rata nilai 594.19.
2.Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rata-rata nilai 652.92.
3.Institut Teknologi Bandung, Bandung. Rata-rata nilai 651.97.
4. Universitas Padjadjaran, Bandung. Rata-rata nilai 621.78.
5. Universitas Diponegoro, Semarang. Rata-rata nilai 617.99.
6. Universitas Airlangga, Surabaya. Rata-rata nilai 616.66.
7. Universitas Brawijaya, Malang. Rata-rata nilai 606.14.
8. UPN Yogyakarta, Yogyakarta. Rata-rata nilai 598.51.
9. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Jakarta. Rata-rata nilai 597.33.
10. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Rata-rata nilai 594.19.
Tips dan Trik
26. Perlu
nggak ikutan bimbel? Atau privat aja? Yang intensif dari awal tahun
ajaran atau menjelang SBMPTN? Atau yang ngasih jaminan diterima (tapi
biayanya hampir sama kayak harga mobil. WHAT?)? Ada juga yang ikutan 2-3
bimbel sekaligus. Gimana, ya?
Perlu atau
nggaknya ya, kamu sendiri yang paling tahu. Kamu bisa mempertimbangkan
apakah kamu memang butuh pendalaman materi, serta tipe bimbingan belajar
apa yang paling pas untukmu .
FYI, Regine Wiranata,
peraih skor SBMPTN 2016 tertinggi (842,69) kelompok Soshum yang
diterima Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya ternyata nggak
ikutan bimbel dan justru sukses belajar sendiri. “Cuma belajar sendiri,
di kamar. Latihan ngerjain soal-soal,” ujar Regine saat diwawancara
media.
27. Walau sibuk belajar dan bimbel, tetap jaga supaya badan tetap segar dan fit. Bahaya banget kalau kamu sampai nge-drop dan jatuh sakit terutama menjelang hari H.
28. Menurut
Youthmanual salah satu cara yang efektif untuk menghadapi SBMPTN adalah
dengan belajar dan latihan dari soal, seperti yang dilakukan Regine. Kan
banyak tuh, buku serta aplikasi kumpulan soal SBMPTN.
Trus, jangan cuma sekadar menghafal dan menjawab dengan benar, tapi pahami materi soal yang ditanyakan.
29. Ikutan tryout SBMPTN juga penting. Selain latihan ujian dan mengukur kemampuan, dengan tryout kamu juga bisa dapat "feel"-nya SBMPTN. Seperti gimana rasanya tes ramai-ramai, menjawab soal dengan waktu terbatas, dan lain sebagainya.
30.
Pertimbangkan baik-baik mengenai pilihan jurusanmu, baik pilihan pertama
maupun kedua. Jangan hanya sekadar “yang penting lolos”.
31. Patuhi
semua syarat dan tata tertib SBMPTN. Jangan sampai telat daftar atau
nggak bawa dokumen yang diperlukan di hari-H. Bisa berabe!
32. Kalau ada
sesuatu yang nggak berjalan lancar di hari H, jangan panik apalagi
putus asa. Tetap tenang dan berusaha menemukan solusinya. Tau nggak,
ujian SBMPTN Regine terbilang nggak mulus. Dia sempat terlambat datang
10 menit ke lokasi ujian.
33. Berdoa! Penting untuk membarengi usaha dengan doa. Selain itu, doa juga bisa bikin kita lebih tenang dan kuat.
(sumber :http://www.youthmanual.com)